Posts Tagged ‘TVS’

Kunjungan TMC Jawa Barat ke pabrik TVS (16/05) – Pict: Ike Tomboy Iboy.

Pada hari Rabu (16/05) kemarin, T-BRAC (TVS – Bandung Rider’s Apache Community bersama TVS Motor Community (TMC) Jawa Barat yang terdiri dari PAMOR Bandung, TMC Cirebon, TMC Purwakarta, Apachesta Purwakarta dan THE BEST Tegal mengadakan kunjungan factory ke areal pabrik PT. TVS Motor Company Indonesia (TMCI) di Karawang, Jawa Barat.

Diawali dengan surat pengajuan dari T-BRAC yang dengan tanggap langsung direspon positif tidak lebih dari seminggu oleh pihak TMCI, akhirnya agenda ini sukses terlaksana. Pihak TMCI memberikan quota peserta 50 orang. Selain beramah-tamah dengan pihak TMCI yang merupakan ATPM motor TVS, disana mereka juga bisa mengeksplore pabrik, melihat proses pembuatan dan perakitan motor-motor TVS. “… Program ini adalah program T-BRAC yang tertunda. Seharusnya dilaksanakan pada bulan Februari, tapi baru terlaksana kemarin. Kunjungan itu makin menguatkan kepercayaan terhadap motor kebanggaan saya, karena saya bisa melihat langsung proses pembuatan motor TVS. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus berjalan dan ditingkatkan kwalitasnya.”, terang bro Edi Sage sang pentolan T-BRAC.

Wuiiihh…, keren ya mazbro! TMCI sadar betul dengan pentingnya hubungan dan kerjasama yang baik dengan komunitas. Baru aja bulan lalu difasilitasi touring Jawa – Bali, sekarang jalan-jalan ke pabrik. Sukses dech buat T-BRAC dan TMC Jawa Barat. Nyesel dech kDW gak bisa ikut gabung bersama kalian hehehe… 😀

sumber gambar: SL.COM

Hampir serupa dengan event “PULSAR – Ride with Pride” yang tepat setahun yang lalu digelar Bajaj Auto Indonesia (BAI), dalam konsep yang lebih sederhana, awal April ini TVS Motor Company Indonesia (TMCI) menggelar “TMC Explore Jawa – Bali”, dengan cara mensupport kegiatan touring para pengguna motor TVS yang tergabung dalam TVS Motor Community (TMC) untuk mengeksplore pulau Jawa dan akan finish di Bali selama seminggu, 02 – 08 April 2012.

Touring yang diikuti lebih dari 50 anggota TMC yang merupakan gabungan dari berbagai chapter seperti dari Jakarta, Bandung, Purwakarta, Tegal, Yogyakarta, Makassar dan Surabaya ini dimulai pada hari Senin (02/04) kemarin di Dealer TVS Bambu Apus, Jakarta. Selama perjalanan mereka akan menyinggahi beberapa Dealer TVS di kota yang dilewati seperti Bandung, Tasikmalaya, Wates, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Pasuruan dan Bali. Bukan hanya Apache, touring yang menempuh jarak sejauh 2.746 KM ini juga diikuti oleh pengguan variant Tormax dan Neo. Ajjiiib…. 🙂

Event ini merupakan pembuktian hubungan baik dan support ATPM kepada komunitas. “TVS Motor Company Indonesia mendukung touring pengguna motor TVS kali ini, hal yang sangat pasti adalah kami mendukung silaturahmi para anggota TVS Motor Community dari berbagai chapter” ujar mbak Nurida Fatmikasari, Corporate Communications PT. TVS Motor Company Indonesia. Whoaaa keren…, kapan kDW bisa touring ke Bali lagi yak??? (kDW)

Sekedar sharing aja nich bro… kDW memang bukan yang pertama, tapi mencoba untuk berbagi pengalaman dan impresi penggunaan spion TVS Apache di Bajaj Pulsar. Sebelumnya, mas Hadiyanta pun pernah membahas tentang spion Apache di Black Coyote-nya…

Spion TVS Apache - Credit : rebornes.wordpress.com

Menarik mas bro, padahal dari segi model dan fungsi, spion Bajaj Pulsar tidak kalah keren, malah bagi kDW diatas rata-rata. Selain macho, kaca cembung dan lebarnya membuat sang rider lebih lapang melihat situasi di belakang. Tapi namanya juga manusia, pasti nyari yang ‘lebih’ dan tampil beda. Banyak pemilik Pulsar 180, 200 dan 220 (modif stang biasa) menjatuhkan pilihan pada spion Pulsar 135 yang lebih ‘up to date’, selain itu alternatif yang paling dicari adalah spion motor sesama India, TVS Apache RTR 160.

Dibanding spion Pulsar 180/200, spion TVS Apache lebih ramping dan meruncing, bahannya plastiknya lebih kompak dan berisi, kelebihan lainnya, besi tangkainya walaupun tampak lebih kecil tapi berat karena tanpa ruang kosong didalamnya seperti di besi tangkai spion Pulsar. Kesamaannya adalah penggunaan kaca cembung yang luas dan ada tulisannya mirip spion mobil.

Sebenarnya kDW sudah hampir 3 bulan mengaplikasikannya di si MonsterWolf setelah sebelumnya rela indent selama 2 bulan spion seharga Rp. 58.000,- sepasang ini. Namun karena dirasa tangkai bawaannya menurut KDw ketinggian, akhirnya disubstitusi pake tangkai spion Pulsar, sebelumnya ada sedikit penyesuaian karena bulatan ujung tangkai spion Pulsar sedikit lebih besar. Nah, setelah dipasang, Bajaj Pulsar 200 memakai spion ini tampak serasi, senada dengan lekuk bodynya yang bulat meruncing. Mau bukti? Monggo diintip gambar dibawah ini.

MonsterWolf narsis pake spion Apache, keren kan?

Dari segi fungsionalitas tidak berbeda dengan spion bawaan Pulsar, sangat nyaman dan minim getaran sehingga leluasa melihat situasi di belakang, tangkainya yang standard Pulsar dipadu ukuran spion yang lebih kecil membuat kDW lebih enak bermanuver. Bagi yang ingin tampil beda boleh dicoba mas bro… (kDW)

Disadari atau tidak, pertumbuhan ‘fenomenal’ pabrikan motor asal India telah merubah mindset dan trend dunia roda dua sehingga mencuri hati para bike enthusiast, terutama di Indonesia, bahkan kiblat roda dua pun seakan berpindah dari Thailand ke India. Setelah kehadiran Bajaj dan TVS yang menyuguhkan sesuatu yang baru, yaitu motor futuristik berteknologi tinggi, lebih bertenaga dan ekonomis, telah merubah segalanya! Tak terkecuali imbasnya pun dialami pabrikan Jepang yang merubah strategi hingga akhirnya latah meng-copy-paste produk mereka dari India ke Negeri ini.

Bajaj - Hero - TVS

Seiring berjalannya waktu, motor asal India semakin terbukti diminati, terlepas dari masih memprihatinkan masalah 3S, mereka menjadi ancaman serius pabrikan Jepang di Indonesia. Selain Bajaj dan TVS, di Negeri asalnya pun ada ‘Hero’ yang bangkit selepas dari Honda dan juga ada pabrikan baru bernama ‘Mahindra’ yang bahkan sudah berani bertarung di ajang balapan MotoGP. Bukan saja bertaring di Negeri asalnya, mereka juga berani bicara di pasar global (dunia), mengapa bisa begitu? Karena ada peran penting dari Pemerintah dan besarnya rasa nasionalisme rakyatnya.

Mahindra GP125


Melihat dan mempelajari fenomena itu, KDw mempunyai harapan besar, singkatnya, berhara suatu saat nanti para bikers India akan terkagum-kagum dan mengidolakan motor BUATAN INDONESIA, hal ini bisa terjadi tatkala inovasi dan kreatifitas anak Negeri disalurkan dengan benar dan penuh dukungan dari Pemerintah NKRI. Jangan malu belajar dari India, yakin SDM yang kita miliki lebih hebat. India bisa mengapa kita tidak…??? Silahkan dikomentari mas bro… (KDw)