Posts Tagged ‘TVS Apache’

Source: iamabiker

KDWMotoblog | Sebetulnya info basi sih, dan sudah saya bahas di status facebook ini. Tapi ini fenomena menarik yang pantas untuk diulas. Motor berfairing dengan kubikasi terkecil dari line up produk BMW ini kembar identik dengan TVS Apache 310RR.

BMW G310RR dirilis di India pada tanggal 15 Juli 2022 yang lalu. Dan seperti dugaan KDW sebelumnya. Dalam tampilan, hanya decal BMW yang membedakan dari saudara kembarannya, TVS Apache RR310. Harganya pun hanya terpaut 0,2 lakhs saja.

Perhatikan kolase gambar disamping. Tampak hanya kelir dan logo saja yang berbeda bukan?

BMW sangat berani ambil resiko dan sekaligus kepedean! Sama sekali tidak takut pamornya anjlok. Coba bandingkan dengan produk kerjasama antara KTM dan Bajaj. Mereka hanya sharing teknologi saja, belum sanggup seperti itu.

Kita lihat nanti ya. Apakah BMW G310RR ini bisa mengaspal di Indonesia seperti versi naked dan adventure-nya? Penasaran juga dengan harganya. TVS Apache RR310 yang dibandrol 50 jutaan saja sepi peminat. (KDW/dwidhaswara)

Damn…! Awalnya kDW agak ragu ketika teaser mata Anaconda dari TVS Apache kemaren malah mengarah ke facelift Apache 180 ABS, tapi apa mau dikata, TMCBlog baru saja meng-update spyshoot-nya. Kyaaa…., penonton kecewa beratz!

Kemarin, sebuah komentar dari Krishna Patodia di wall bro Satadal Payeng cukup menarik dan bikin galau, “It might be new RTR 160/180 with a new headlight assembly with dual tone colours. This is the on going discusussion in XBHp”. Galau bertambah menjelang sore, ketika bro Vijay Kumar, teman kDW asal India yang bekerja sebagai engineer di TVS Motor Indonesia berbisik di wall facebook kDW, “…mas bro, itu bukan 250cc tapi yang benar adalah 180cc. Gua engineer perusahaan TVS dan kebetulan gua megang project Apache restyle. Air scoop tangki lebih besar, body belakang ganti model dan lampu lebih ngedok dan pake rem ABS”. Woaahh….., dan benar saja. ‘New beast, same bloodline’ itu adalah New TVS Apache RTR 180 ABS, abaikan imajinasi motor baru full fairing berkubikasi 250cc itu. Glek!

Kayaknya ini alasan mengapa TVS Motor Indonesia sangat lamban melaunching Apache 180, menunggu model yang benar-benar fresh. Ya semoga saja geliatnya semakin keliatan di arena pertarungan motor sport tanah air. Model fresh dengan menawarkan kwalitas dan durabilitas mesin yang bagus ditambah dengan fitur ABS di sektor penghenti laju cukup value for money jika harganya menempel Pulsar DTSi 180. Patut ditunggu…. (kDW)

Photo :
Courtessy Mak RuleZz (Bikeholic) via TMCBlog

***tambahan

Photo:
nyedot dari warungnya juragan Bonsai

Siang tadi kDW mendapat link dari bro Satadal Payeng tentang gambar teaser ‘produk baru’ dari account facebook TVS Apache. Nampak sepasang mata mirip ular anaconda menatap tajam… Yap! Langsung di pikiran kDW terbayang, …ini adalah headlight motor full fairing mirip Ducati!

Yakin, sepertinya ini adalah bocoran Apache anyar. Apalagi setelah membaca tulisan dibawahnya, “New beast, same bloodline”. Hmm…, disinyalir ini adalah Apache dengan kubikasi diatas versi yang sekarang, jadi ini produk baru, bukan sekedar facelift. Malah motorbeam.com berani menerka dan memberikan gambaran, untuk bisa bersaing, produk ini harus lebih powerfull dibanding versi sebelumnya. Menggunakan mesin single-cylinder 200cc atau 250cc dan dapat memuntahkan tenaga maksimal antara 23-25 bhp. Diharapkan topspeed tidak kurang dari 140 km/jam dan mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 10 detik. Berpenampilan fresh dengan menggunakan headlight kembar di depan dan lampu LED di bagian belakang, bersuspensi monoshock, rem ABS dan kemungkinan besar full fairing. Keren kan?

Memang saat yang tepat untuk bangkit bagi TVS. Karena kurang agresif meng-upgrade atau meluncurkan produk baru, kini di India, TVS tergeser dari 3 besar dan posisinya digantikan Honda. Oke lagh kalo begitu… Apakah produk baru ini bisa bersaing dengan CBR 250R, Karizma ZMR225, Pulsar 200 NS dan KTM Duke 200? Kita lihat mulai bulan depan mazbro…. (kDW)

Sekedar sharing aja nich bro… kDW memang bukan yang pertama, tapi mencoba untuk berbagi pengalaman dan impresi penggunaan spion TVS Apache di Bajaj Pulsar. Sebelumnya, mas Hadiyanta pun pernah membahas tentang spion Apache di Black Coyote-nya…

Spion TVS Apache - Credit : rebornes.wordpress.com

Menarik mas bro, padahal dari segi model dan fungsi, spion Bajaj Pulsar tidak kalah keren, malah bagi kDW diatas rata-rata. Selain macho, kaca cembung dan lebarnya membuat sang rider lebih lapang melihat situasi di belakang. Tapi namanya juga manusia, pasti nyari yang ‘lebih’ dan tampil beda. Banyak pemilik Pulsar 180, 200 dan 220 (modif stang biasa) menjatuhkan pilihan pada spion Pulsar 135 yang lebih ‘up to date’, selain itu alternatif yang paling dicari adalah spion motor sesama India, TVS Apache RTR 160.

Dibanding spion Pulsar 180/200, spion TVS Apache lebih ramping dan meruncing, bahannya plastiknya lebih kompak dan berisi, kelebihan lainnya, besi tangkainya walaupun tampak lebih kecil tapi berat karena tanpa ruang kosong didalamnya seperti di besi tangkai spion Pulsar. Kesamaannya adalah penggunaan kaca cembung yang luas dan ada tulisannya mirip spion mobil.

Sebenarnya kDW sudah hampir 3 bulan mengaplikasikannya di si MonsterWolf setelah sebelumnya rela indent selama 2 bulan spion seharga Rp. 58.000,- sepasang ini. Namun karena dirasa tangkai bawaannya menurut KDw ketinggian, akhirnya disubstitusi pake tangkai spion Pulsar, sebelumnya ada sedikit penyesuaian karena bulatan ujung tangkai spion Pulsar sedikit lebih besar. Nah, setelah dipasang, Bajaj Pulsar 200 memakai spion ini tampak serasi, senada dengan lekuk bodynya yang bulat meruncing. Mau bukti? Monggo diintip gambar dibawah ini.

MonsterWolf narsis pake spion Apache, keren kan?

Dari segi fungsionalitas tidak berbeda dengan spion bawaan Pulsar, sangat nyaman dan minim getaran sehingga leluasa melihat situasi di belakang, tangkainya yang standard Pulsar dipadu ukuran spion yang lebih kecil membuat kDW lebih enak bermanuver. Bagi yang ingin tampil beda boleh dicoba mas bro… (kDW)