Arsip untuk Oktober, 2012

“Perjanjian tersebut bukan usaha patungan tetapi kemitraan distribusi yang sederhana”. -Rajiv Bajaj-

Ditengah gosip Bajaj akan cabut dari Indonesia, sekarang ada lagi
selentingan wacana Bajaj akan dibeli Kawasaki di Indonesia. Lagi-lagi Bajaj Indonesia diterpa gosip yang tentu akan membawa efek negatif bagi Bajaj di Indonesia dan seluruh pemakai Pulsar di Indonesia khususnya.

Bajaj Auto India memang telah memutuskan untuk me-“link”-kan antara Bajaj dan Kawasaki dalam kerjasamanya untuk pasar Indonesia. Seperti yang sudah pernah saya posting beberapa waktu lalu, dalam point perjanjian kerjasama tersebut mengatakan bahwa Kawasaki hanya membantu pendistribusian produk Bajaj dalam hal ini dimulai dari Pulsar 200NS.

Kerjasama itu hanya Distribution Partnership seperti yang dikutip dari news.xinhuanet. com, “clarified that the arrangement is not a joint venture but a simple distribution partnership. “We did not think getting into a marketing joint venture was necessary,” he said.

Dalam kerjasamanya selama 30 tahun dengan Kawasaki, Bajaj tidak pernah Join Venture dengan Kawasaki. Salah satu tujuan dengan kemitraan distribusi ini adalah agar Bajaj dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat khususnya di pasar Asia. Jadi tidak ada efek “kanibalisasi”, karena kita tahu sendiri Kawasaki fokus ke motor sport dengan kapasitas cc yang lebih besar sementara Bajaj cc yang lebih kecil. Setelah Indonesia, Bajaj akan juga memulainya di Brazil dengan kerjasama yang kurang lebih sama bersama Kawasaki.

Memang, pada awalnya Bajaj mencoba sendiri masuk ke pasar Indonesia dan mendirikan anak perusahaan BAI pada 2007 dengan kepemilikan saham 98.94 % dengan tujuan agar Bajaj dapat mengetahui dulu pasar disini sambil menentukan langkah strategi apa yang mesti diterapkan, namun seiring berjalan nya waktu, itu seperti membutuhkan waktu yang ekstra dan proses yang tidak sebentar, jadi memang dengan bermitra adalah strategi yang sudah tepat. Total investasi Bajaj Auto tercatat sebesar 1.378.200.000 rupee (25 juta dolar AS) pada tanggal 31 Maret 2012.

So, clear ya mas bro jadi tidak ada beli membeli antara Bajaj dengan Kawasaki, yang hanya ada kerjasama dalam hal pendisribusian di Indonesia yang sudah pasti akan terealisasi pada 2013. Mengenai selanjutnya bentuk kerjasamanya seperti apa lagi, itu adalah wewenang Bajaj, karena saya hanya menginfokan, tidak lebih. Tidak mudah memasuki pasar Indonesia yang dikuasai oleh “The Big Four” dan keinginan masyarakat yang beragam, jadi memang kerjasama dengan Kawasaki adalah hal yang paling masuk akal. Salam.

(Pulsar 200NS Indonesia)

Kehadiran New V-Ixion tinggal menghitung hari, setidaknya dua pekan lagi akan dilaunching pada perhelatan Jakarta Motorcycle Show , 31 Oktober – 04 November 2012 mendatang. New V-Ixion akan tampil segar dengan wajah baru dan penambahan fitur, diantaranya sensor O2 dan rear disc brake. Lalu, gimana nasib (old) V-Ixion?

Apakah dengan kehadiran produk terbaru mengharuskan yang lama itu di-discontinue? Idealnya YA, tapi kDW rasa TIDAK untuk V-Ixion! Lho mengapa??? Walau lifecycle V-Ixion sudah berumur 5 Tahun dan memang saatnya untuk perombakan yang radikal, tapi saat ini angka penjualannya masih ‘merajai’ segment sport, masih bisa tembus 30.000 unit per bulan! Ini membuktikan bahwa (old) V-Ixion masih diminati. Kehadiran New V-Ixion hanyalah upaya prepentive YIMM untuk mempertahankan eksistensinya dari ‘goyangan’ kompetitor.

Issue akan hadirnya New V-Ixion sama sekali tidak menyurutkan minat pembeli untuk meminang (old) V-Ixion, malah cenderung meningkat. Pertimbangan lainnya, belum tentu semua suka dengan tampilan New V-Ixion. Maukah YIMM untuk terus menjualnya dan ditandemkan dengan gen anyar!? Tentunya dengan pricing strategy yang tepat. Jadi penikmat martabak telor ditawari pilihan martabak telor ‘special’, tidak harus dipaksa beli yang ‘special’ saja. Kalo pada pindah beli roti bakar gimana…??? Ada masukan lain?

(kDWblog)

Bismillah…

Testride Inazuma 250 @Ciater Higland Resort – Subang (13/10)

Setelah ‘gagal’ mengejar Inazuma di puncak Tangkuban Parahu, kDW mengarahkan Anna ke Ciater Highland Resort, lokasi Anniversarry IMSB (Ikatan Motor Suzuki Bandung), yang menurut kabar disini pun akan digelar relaunching Suzuki Inazuma 250. Pasti rombongan touring juga menuju kesini, pikir kDW.

Ternyata masih sepi, padahal waktu sudah menunjukan pukul 13.10 WIB. Setelah registrasi dan menanyakan posisi rombongan touring, kDW diarahkan ke lokasi ‘Press Conference’ dan ‘Testride’. Wow! Langsung saja meluncur… Lagi-lagi masih sepi, rombongan pun belum nampak dan dipastikan sedang rehat makan siang. Hanya tampak beberapa panitia yang sibuk menyiapkan acara. Setelah memarkirkan Anna, kDW menghampiri pos testride. “Bisa testride sekarang?”, tanya kDW sambil melirik sesosok Inazuma 250 warna ‘Candy Cardinal Red’. “Oh boleh mas…”, tanpa ba-bi-bu seseorang menyerahkan kunci. Naaahhhh…… Saatnya beraksi!

Setelah meminta izin ‘porsi istimewa’ kDW langsung menghampiri unit testride, beberapa saat memanjakan mata untuk meng-eksplorasi detailnya. Mengenakan helm dan gloves, lalu mencoba mengangkanginya, jok yang lebar setinggi 780 mm ini sangat nyaman dan membuat kedua kaki menapak sempurna di aspal. Ketika menegakannya dari posisi standar samping cukup membutuhkan ‘effort’ yang lebih, 182 Kg mazbro! Kunci kontak diputar, wiiihhh.., panel instrument perpaduan analog-digitalnya sangat lengkap, malah ada shift light dan jam digitalnya segala euy!

Sekali starter, engine langsung nyala. Dengan lembut thortle dipelintir, “brummm…”, suaranya yang dihasilkannya khas mesin dua silinder tapi lebih terasa ‘moge’ dibanding kompetitor. Masuk gear 1, lepas kopling perlahan… Wohhh, kok berat yak?! Apakah memang karakternya begitu, faktor bobot atau setingan kopling penyebabnya kDW kurang faham. Tapi setelah motor melaju dan RPM mulai naik, torsinya mulai ‘menjambak’… Busyet! kDW rasa ini Pulsar!!! Handlingnya sangat mudah dan lincah, terbukti saat beranjak ke gear 2 kDW disuguhi tikungan memutar, dengan sedikit merebah dalam kecepatan rendah lalu tegak dan menambah kecepatan sebelum tanjakan lalu dengan kencang melibas tikungan ke kanan sangatlah stabil. Meninggalkan area testride, kDW dihadapkan trek sedikit menanjak yang lurus sejauh 250 meteran, di gear ke 3 dengan mudah menembus kecepatan 87 Km/jam lalu terpaksa kecepatan diturunkan karena trek habis. Memutar kembali ke arena testride dan melakukan hal yang sama dengan ritme yang ditingkatkan, alhasil kecepatan di trek lurus menanjak itu terkoreksi menjadi 95 Km/jam. Motor yang dibekali mesin dua silinder bertenaga maksimum 24 ps @8500 rpm dan torsi 22 nm @6500 rpm ini memang akselerasinya mangstab! Nah, saatnya meliuk melahap tikungan menanjak dan menurun seputar komplek Ciater Highland Resort. Hmm… Lagi-lagi kDW merasakan ‘sensasi Pulsar’ di motor ini, minim getaran dan termanjakan oleh suspensi yang handal. Setelah dirasa cukup puas, kDW kembali ke area testride lalu mematikan engine dengan cara menurunkan standar samping… 😀

So, kesimpulannya? Yang menarik dari Suzuki Inazuma 250 adalah “riding quality-nya”. Performance yang dahsyat, posisi duduk yang nyaman, handling yang mudah dan lincah membuat kDW seperti terbangun dari sebuah mimpi indah… Hiks! 😥

(kDWblog)