Arsip untuk Februari, 2012

Posted: Februari 29, 2012 in Uncategorized

Ketika dunia blogger kembali menyoroti masalah kelangkaan sparepart Bajaj, ternyata BAI sedang merancang program menarik tentang layanan penyediaan sparepart. Hal ini terungkap berawal dari bocoran bro De Akbar, berdasar korek informasi dari salah seorang mekanik di kotanya ada dua info didapat. Pertama, dikabarkan dalam waktu dekat ini akan ada layanan 1×24 jam pesanan sparepart tidak terpenuhi akan GRATIS! Tapi hanya 260 items sparepart yang masuk dalam klaim gratis ini. Wow….!

Kedua, ini ternyata yang ditunggu. Menurut sang mekanik, tanggal 5 Maret nanti mekanik Bajaj di seluruh Indonesia akan mendapatkan training service Pulsar 200NS. Hmm…, kalo merunut jangka waktu saat launching Pulsar 220 tahun lalu, paling cepat tiga bulan setelah training diperkirakan bakalan brojol, yaaa sekitar Juni-Juli 2012??

Ketika kDW melakukan kroscek ke pak Rizal Tandju, Event & PR Manager PT. Bajaj Auto Indonesia, jawabannya via SMS cukup menggembirakan dan semakin bikin penasaran:

“Programnya adalah 2×24 jam, untuk 260 items fast moving dan critical parts. Saat ini program belum jalan tapi sedang ujicoba sistem di beberapa bengkel resmi. Planingnya April programnya jalan”.

Nah.., untuk rumor traning mekanik?

“Pulsar 200NS training adalah hoax 🙂 …launching belum pasti, biasanya 4 bulan setelah India jualan. Harganya pasti hebat… :)”

Wehhh…., ternyata benar. Rencananya bulan April nanti program 2×24 jam ini dijalankan dan semoga ini menjadi solusi jitu untuk memperbaiki citra masalah sparepart Bajaj. Berani begitu berarti BAI siap. Untuk Pulsar 200NS, silahkan diresapi jawaban beliau diatas oleh mazbro semua. Sepertinya masih ada teka-teki yang disembunyikan, ditandai dengan icon smile hehehe… Yang pasti, kata-kata terakhirnya yang menarik… “harganya pasti hebat…!” (kDW)

Hallo mazbro… Sekedar postingan iseng aja nich, kDW minta pendapatnya jika berkenan. Bandingkan kedua motor dibawah ini :

2009 Honda CB400 Super Bol dOr

dan,

2007 Bajaj Pulsar 220 DTS-Fi

Duluan mana ya? Yang jelas, CB 400 Super Bol dOr (kode NC39) ini sudah ada sejak tahun 1999. Siapa yang mirip siapa ya? Kalo soal mesin dikesampingkan, kerenan mana ya? Secara Pulsar 220 DTS-Fi diatas 2 tahun lebih tua dari CB400-nya xixixi…. Silahkan dikomentari. (kDW)

Seandainya pake ini pasti lebih keren...

Awalnya kDW gak ‘ngeuh’ saat ngeliat-liat coretan digital desain awal Pulsar 200NS ini kemaren. Tapi tadi pagi saat iseng mencermati satu per satu gambarnya, lho kok arm-nya beda? Ini “banana arm”…! Arm favorit para modifikator yang biasanya dicomot dari Aprillia RS125 atau Cagiva Mito.

Nah…, yang bikin bingung, kok gak jadi? Malah pake arm kotak biasa mirip Vixion. Apa emang sekedar untuk menekan harga jual atau ada faktor lain yak? Yahhh… Mudah-mudahan saja nanti yang versi fairingnya pake Banana Arm. Laik diess yo? (kDW)

Sumber photo: XBhp Forum

Sudah diduga… Penampakan Pulsar 200NS saat launching dan saat testride oleh pewarta India memang belum sempurna, karena masih minus pengaplikasian Sari Guard dan Mud Guard (spakbor belakang tambahan) yang merupakan fitur wajib di India. Disinyalir memang bertujuan agar saat ‘first look’ bisa lebih diterima oleh biker Internasional, termasuk Indonesia mengingat masih banyak yang mencibir karena katanya terkesan aneh dan tidak sporty…, weleh-weleh…, padahal safety bro…

Nah beberapa waktu yang lalu tertangkap kamera satu unit Pulsar 200NS versi street legal India lengkap dengan Sari Guard, Mud Guar dan bahkan Engine Guard! Pulsar 200NS berwarna hitam solid ini mungkin unit testride yak? Mirip dengan penampakan awal KTM Duke 200 (gambar bawah) yang kasusnya juga hampir sama, terjepret kamera saat parkir, sang Duke polos tanpa striping ini pun tidak luput dari nempelnya Sari Guard dan Mud Guard hehehe…

Mirip penampakan perdana KTM Duke 200 ber-Sari/Mud Guard

So, bisa dipastikan nantinya unit yang dijual di India akan dilengkapi 3 perangkat wajib, Sari Guard melindungi kain sari boncenger dari putaran roda belakang, Mud Guard berfungsi menangkap cipratan layaknya spakboard dan Engine Guard melindungi mesin dan kaki pengendara saat motor terjatuh. Safety kan?? Tapi jangan harap seperti itu juga ke Indonesia, mungkin hanya Mud Guard-nya saja yang masih nempel. Silahkan dikomentari mazbro… (kDW)

Perhatikan gambar kiri-bawah, desain tangki mengadopsi punuk Banteng.

Setelah diawali dengan tampilan konvensional di tahun 2001, yaitu bentuk tangki dan harmonisasi lekukan body belakang yang terinspirasi “otot lengan”, lalu di tahun 2007 berevolusi dengan perubahan headlamp berlampu senja “mata serigala”. Kini, generasi Pulsar terbaru mengadopsi sosok Banteng…! Whoahh mosookk?? Betul mazbro… Hal ini ditegaskan dalam salah satu gambar sketsa desain Pulsar 200NS yang dirilis Motoroids (lihat gambar diatas).

Mirip gak?

Sebenarnya kemiripan Pulsar 200NS dengan banteng ini sudah terdeteksi pewarta Kompas Otomotif di awal kemunculannya, beliau menulis diakhir artikelnya “…bentuk tudung lampu depan terlihat unik, dua lampu senja di bagian bawahnya mirip lubang hidung banteng”. Sayangnya hal ini luput dari perhatian kebanyakan orang, malah ada yang bilang headlampnya lebih mirip kepala semut rang-rang…

Coba perhatikan dua gambar dibawah ini, tampilan depan headlamp Pulsar 200NS yang macho memang sekilas sangat berkarakter banteng…

…dan bodywork tangkinya sangat menyerupai punuk banteng. Betul??

Gimana mazbro?… Silahkan dikomentari… (kDW)

Mirip Banteng kan??

Sketsa Pulsar 200NS


Akhirnya coret-coretan sketsa desain Pulsar 200NS diumbar ke publik setelah penampakan aslinya terlebih dahulu dilaunching beberapa waktu yang lalu. Ini adalah hal yang tidak biasa dibanding kebanyakan ‘kasus’ brojolnya sebuah produk yang sering didahului oleh bocornya sketsa, sehingga publik sudah bisa menerka seperti apakah wujud aslinya. Walaupun memang ada serangkaian spyshoot, tapi karena kamuflase yang cukup rapih tetap saja Pulsar 200NS sosoknya diluar ekspektasi para bike enthusiast.

Walaupun sosok Pulsar 200NS terlihat tampak berbeda dengan Pulsar series sebelumnya, ternyata masih ada garis desain yang diwariskan sehingga jelas tetap satu DNA dengan generasi awal 10 tahun lalu dan inilah sebuah proses evolusi (gambar 3). Detail-detail gambar memperlihatkan bahwa Pulsar 200NS dipersiapkan sangat matang, rumor sekedar copy-paste dari KTM Duke pun tertepis dengan sendirinya. Oh ya, ada sesuatu yang menarik bagi kDW, ternyata sang desainer terinspirasi oleh karakter dan sosok Banteng…! Bukan byson ataupun semut rang-rang yaaaa…. 😀

Silahkan dinikmati gambar-gambar terlampir dibawah ini, klik untuk memperbesar dan jangan lupa dikomentari mazbro… (kDW)

sumber: Motoroids

BCU Pulsar

Istilah BCU lumayan familiar di kalangan penyemplak Pulsar series karena ini adalah salah satu fitur canggih yang dimiliki Bajaj Pulsar. Namun disinyalir masih sedikit yang tahu lebih dalam apa sich BCU itu? Cara kerjanya gimana dan apa kelebihan serta kekurangannya. Yuk mare kita bahas…

BCU singkatan dari Body Control Unit, merupakan sebuah sistem kelistrikan yang mengintegrasikan semua fungsi elektrik, pengontrol dan pengaman arus serta manajemen daya beban dalam satu modul. Benda berbentuk kotak dan berwarna coklat yang ditempatkan didalam headlamp ini mengatur sistem kelistrikan pada lampu utama, lampu senja, lampu indikator switch di stang, lampu sien, klakson, speedometer, elektrik starter dan lainnya. Misalnya ketika lampu depan filamen untuk jarak dekatnya putus, otomatis BCU akan menyalakan fungsi lampu jauh, padahal saklar masih pada posisi lampu dekat tapi tapi indikator lampu jauh di speedometer menyala.

Selain fungsi mengontrol arus, BCU ini pun berfungsi sebagai flasher dan pengaman arus, bukan saja arus positif, tapi juga arus negatif. Keren kan?… Sistem kelistrikan seperti ini hanya digunakan di mobil-mobil keluaran terbaru. Coba saja rumah saklar stang Bajaj Pulsar dipindah ke motor lain, pasti gak akan berfungsi karena tanpa BCU.

Teknologi canggih ini perlu perlakuan khusus, ada beberapa hal yang harus dihindari untuk menjaga agar BCU tidak rusak, diantaranya:
– Tegangan harus stabil. Jika arus dari aki tidak stabil berpotensi untuk merusak BCU maka sering-seringlah mengontrol kondisi aki secara periodik.
– Lindungi dari air. Terpaparnya soket-soket kelistrikan oleh air akan menimbulkan konslet dan merusak BCU. Upaya pencegahannya, lapisi soket dengan sealer dan hindarilah semprotan air bertekanan tinggi saat mencuci terutama pada bagian belakang headlamp.
– Jangan sembarang memasang aksesoris kelistrikan. Pemasangan perangkat berlebih pada kelistrikan akan menyita banyak arus dan berakibat tegangan tidak stabil.
– Lepaslah soket-soket ke BCU jika melakukan pengelasan pada rangka.

Bagaimana kalo rusak??? Kelistrikan akan error. Seperti yang baru saja dialami kDW (lihat artikel sebelumnya), adanya disfungsi elektrik starter dan ketika mesin sudah hidup dengan cara diengkol atau didorong (pada Pulsar 180 UG-4, 200 dan 220 minus kick starter) lampu sien, klakson dan lampu utama tetap gak berfungsi, padahal ketika kontak on tapi mesin belum hidup fungsi lampu sien dan klakson normal. Pada beberapa kasus lampu utama nyala walau saklar pada posisi off. Menjengkelkan bukan? Tapi jangan tergesa-gesa memvonis BCU, cek dahulu semua kelistrikan di bengkel resmi terdekat dan berdasarkan panduan trouble shooting Bajaj, di bengkel resmi harusnya ada alat pengecekan kondisi BCU.

Saat kondisi seperti ini, selain menyusahkan, sangat membahayakan kalo motor dibawa riding. Mau gak mau harus secepatnya ganti BCU, tapi harganya mahal bro…. 450-550rb-an hiks! Saran nich buat Bajaj, apa susahnya sich bikin soket ‘water resistant’ dan harap letak BCU beserta soket-soket kelistrikan supaya lebih terlindungi. Semoga di Pulsar 200NS sudah begitu, karena denger-denger BCU letaknya sudah dibawah jok pengendara. Semoga berguna…. (kDW)

BCU rusak ?! Kasus ini menjadi momok yang menakutkan bagi para pengguna Bajaj Pulsar. Horor mazbro…., dan inilah yang sedang dialami kDW. Ada indikasi si MonsterWolf mengalami kerusakan pada unit kontrol kelistrikan yang terletak di bawah speedometer dalam headlamp Pulsar tersebut.

Kok bisa begitu?… Begini ceritanya. Siang tadi (11/06) kDW bersama rekan-rekan komentator dan blogger yang tergabung dalam KOBOYS kumpul bareng di Curug Cijalu, sebuah objek wisata di ketinggian 2.084 m dpl yang terletak di Desa Cipancar Kec. Serangpanjang, Subang.

Kondisi si MonsterWolf saat keberangkatan dari rumah dan dari tikum 1 Situ Wanayasa ke lokasi gak ada masalah, kami sampai disana menjelang Dzuhur. Beberapa ratus meter menjelang pintu masuk kami sempat istirahat dan ‘photo session’, nah semua motor diposisikan berbaris membelakangi lembah. Ketika yang lain melanjutkan perjalanan menuju curug, kDW dan mas Sapto Anggono memutuskan untuk tidak ikut dan memilih ngobrol di warung sambil menunggu mas Agus Rianto yang menyusul.

Body Control Unit (BCU) Pulsar

Tak lama turun hujan, cukup lama dan besar diiringi turunnya kabut tebal yang menggembus dari arah lembah. Posisi si MonsterWolf masih tetap membelakangi lembah, sedangkan Pulsarnya mas Sapto digeser mendekati warung. Tak terasa, hujan reda dan kabut berangsur menghilang setelah adzan Ashar sayup-sayup terdengar di pemukiman warga. Rekan-rekan sudah kembali bersiap untuk pulang. Iseng mau memanaskan motor, putar kunci kontak, tarik kopling dan pijit starter… Lho kok gak idup sama sekali ??? Cek klakson dan lampu sien ternyata normal. Atas masukan mas Sapto, akhirnya mesin bisa nyala setelah motor distandar dua dan roda belakang diputar saat gigi diposisi 2.

Saat riding awalnya masih belum ada kecurigaan, tapi ketika pijit klakson minta jalan pada mobil didepan kok gak nyala! Cek lampu sien, wah gak berfungsi…. Mencoba matiin lampu senja dan lampu speedo ternyata tetep nyala, lampu led panel kiri-kanan pun yang harusnya mati tetep nyala. Ketika lampu utama coba dinyalakan tidak berfungsi, hanya lampu senja ‘mata serigala’ saja yang nyala. Waddduhhhh…. Teringat kejadian dua tahun yang lalu, persis kayak gini. Pasti kalo mesin dimatiin, gak bisa distarter!

Akhirnya diputuskan lanjut jalan walau hujan deras, biarlah wet riding asal nyampe rumah sebelum Maghrib. Setelah berpamitan pada rekan-rekan yang mengarah ke Purwakarta, kDW meluncur ke Subang dibawah guyuran hujan deras tanpa lampu utama, disfungsi lampu sien dan klakson… Bahaya, tapi mau gimana lagi… Begitulah mazbro. Ini sekedar artikel curhat, tunggu kelanjutannya untuk mengetahui solusi yang diambil. Yahh… Mudah-mudahan hanya konslet biasa saja dan esok pagi normal kembali, tapi berdasarkan pengalaman 99% indikasi BCU rusak. Kok cuma gara-gara kabut bisa gini sich….??? (kDW)

“Sore om Stev… Apakabar? Kalo berkenan mohon visualisasikan “Pulsar 200 modif pake body belakang Pulsar 135 dan headlamp PRISMA PRX 200R (yg mirip headlamp CB1000), sekilas mirip Pulsar 200NS gak ya? Pengen modif gitu, plek pasang/ganti part ori. Tengkiu…” begitulah isi pesan kDW pada om Steven Sahardjo, punggawa Unit Creative Morukai hari Senin lalu (06/02).
.
.
.
.
…dan,
.
.
.
.
jreenggggg….. !!!

Pulsar PRX 200LS. Mangstabs ... !

Hanya berselang 3 hari, disela kesibukannya, om Stev menyelesaikan pesanan modifikasi digital ini spesial buat kDW. Thanks bro…..

Awalnya kDW terinspirasi dengan sosok Pulsar 200NS, mau modif minimalis untuk mengejar tampilan tapi cukup dengan mengganti part saja. Kenapa headlamp Prisma Sport PRX 200R ? Ya karena ini part original (merk lain) yang sekilas mirip Pulsar 200NS, basic desainnya headlamp Honda CB 1000R, walau sebenarnya beda. Lha terus buritan kenapa diganti punya Pulsar 135LS ? Lagi-lagi mengejar kemiripan dengan buritan Pulsar 200NS. Lekuk body belakang, behel dan dudukan plat nomor menguatkan aksen kemiripannya.

Semoga secepatnya si MonsterWolf bisa diubah gini. Part body belakang Pulsar 135LS komplit sudah ditangan, tinggal menunggu kejelasan headlamp aja nich…. Oh ya, kalo gambar diatas menginspirasi dan mazbro minat modif kayak gitu monggo…. Kalo ada masukan silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar ya…. (kDW)